Pengertian, Prinsip Kerja, dan Ciri Trafo Step Up

Pengertian, Prinsip Kerja, dan Ciri Trafo Step Up

Superalmaceness – Trafo step-up atau biasa dikenal dengan trafo step-up sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan trafo step-down. Artinya, mampu mengubah level tegangan input pada terminal trafo itu sendiri.

Semua tegangan yang masuk akan diubah secara bergantian dengan sistem kerja pada trafo. Untuk jenis trafo step up ini biasanya digunakan pada pembangkit listrik PLN yang dayanya akan disalurkan ke rumah masing-masing warga.

Tentu saja, jika Anda pernah berjalan melewati pembangkit listrik PLN, Anda pasti menemukan kotak besi besar dan banyak kabel.

Pengertian Trafo Step Up

Apa yang dimaksud dengan trafo step up? Tentu pertanyaan ini sering muncul di antara Anda. Secara singkat, trafo step-up adalah jenis trafo yang memiliki fungsi menaikkan tegangan dari tegangan primer ke tegangan sekunder.

Penting untuk diketahui bahwa meskipun tegangan dinaikkan, frekuensi dan daya akan tetap sama. Dapat juga dikatakan bahwa trafo step-up ini merupakan jenis trafo yang memiliki lilitan lebih banyak pada kumparan sekunder atau pada keluarannya.

Tidak jauh dari namanya, trafo jenis ini dapat menghasilkan tegangan listrik dengan level yang lebih tinggi di terminal output daripada level listrik yang masuk ke trafo (input). Oleh karena itu, trafo atau trafo ini disebut juga sebagai trafo ekstraksi tegangan.

Trafo step up ini merupakan jenis trafo yang paling banyak digunakan dan sering dijumpai dalam dunia kelistrikan. Tentunya selain step down yang memiliki prinsip kerja kebalikan dari trafo step up.

Jika diartikan dari segi bahasa, dimana kata “mengintensifkan” berarti menambah atau memperbesar, maka dari namanya saja sudah bisa ditebak fungsi dari trafo jenis ini.

Prinsip Kerja Trafo Step Up

Prinsip operasi yang digunakan oleh trafo step-up ini adalah bekerja dengan induksi elektromagnetik sesuai dengan hukum Lorentz dan Faraday. Prinsip operasi transformator didasarkan pada induksi elektromagnetik yang terjadi ketika belitan primer menerima tegangan bolak-balik (bolak-balik). Kemudian akan menimbulkan fluks magnet pada inti trafo yang juga menginduksi ggl/ggl pada belitan sekunder; Idealnya, daya yang disuplai ke kumparan primer akan ditransmisikan seluruhnya ke kumparan sekunder.

Karena tegangan yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan tergantung pada besarnya tegangan dan arus primer dan tentunya jumlah lilitan pada kumparan primer dan sekunder. Pengoperasian trafo step-up adalah untuk meningkatkan rasio lilitan pada primer dan sekunder. Dengan demikian, belitan sekunder akan memiliki lebih banyak belitan daripada belitan primer.

Ciri-Ciri Trafo Step Up

Dari segi fisik, sangat sulit untuk membedakan antara trafo step-up dan trafo step-down. Karena bentuknya sama dan hanya bisa dibedakan dengan melihat spesifikasi dari trafo itu sendiri. Namun secara umum ciri-ciri trafo step-up adalah sebagai berikut:

  • Jumlah lilitan primer transformator lebih sedikit daripada lilitan sekunder, yang berarti Np < Ns.
  • Karena fungsinya seperti langkah, tegangan primer akan selalu lebih rendah dari tegangan sekunder, yang berarti Vp < Vs.
  • Intensitas arus primer akan lebih besar daripada arus sekunder, yang berarti bahwa Ip > Is.

Sumber:

www.kelaselektronika.com